(7) AMALAN DARI MIMPI - Januari 2007

AMALAN DARI MIMPI
Januari 2007
Aku berdiri sendirian, di suatu tempat yang entah dimana. Benar- benar sendiri. sejauh mata memandang tak nampak satu orangpun, atau benda satupun. Aku mulai takut karena kesendirian ini. Semua begitu sepi, sunyi, dan mencekam. Bahkan saking sepinya saat itu, aku dapat dengan jelas mendengar suara detak jantungku. 
Tak lama setelah itu, mulai terlihat sesuatu, seperti asap atau awan atau kabut berwarna hitam pekat. Perlahan, asap itu mendekat dan mengelilingiku. Tak hanya itu, kemudian muncul asap dengan warna merah, kuning, hijau, biru, abu- abu, seolah semua warna tercampur disitu. Saat aku perhatikan lebih seksama, ternyata asap itu kemudian membentuk wajah. Yaa wajah, walaupun tidak jelas tapi aku masih bisa melihat lubang mata, hidung, dan mulutnya yang sedang tertawa. 
Aku makin takut, mau mundurpun percuma karena mereka mengelilingiku. Aku mencoba beberapa jurus, namun tak memberikan dampak berarti. Asap itu tetap saja mengelilingiku sambil tertawa terkekeh. Sedang bingung- bingungnya dengan keadaan, tiba- tiba ada seseorang yang membisikkan kalimat di telingaku. suaranya sangat jelas, laki- laki yang berumur sekitar 40an tahun. Dengan lantang suara itu menggema, bacalah 
lam yalid walam yulad, walam yakullahu kufuan ahad
Karena takut akupun tak berfikir panjang dan langsung membaca dua ayat dari QS Al Ikhlas tersebut. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tiba- tiba datang angin yang sangat kuat, kemudian berputar- putar di sekelilingku dan menghapus semua asap tadi hingga bersih tak tersisa. Di sela- sela angin yang berputar, aku masih bisa mendengar suara jeritan yang tak beraturan Cumiik dari asap tersebut.
tiba- tiba aku terbangun, ternyata itu hanya mimpi. 
“Alhamdulillah”, tak henti- henti ku ucap syukur pada Tuhan karena masih membangunkanku dari mimpi buruk tersebut.
“apakah maksud dari mimpi tadi? apakah suatu ilmu yang ingin di ajarkan padaku?”
kemudian aku mencoba membaca yang telah di ajarkan, dan luar biasanya aku melihat ada angin kencang yang tajam seperti pisau, datang kemudian berputar- putar di sekitarku. Entah angin itu membawa pisau, apa angin tadi yang tipis sehingga setajam pisau aku tidak tau. Yang jelas ketika amalan tadi dibaca, hantu- hantu yang ada disekitar menjauh, sedangkan hantu yang ada di dekat maka akan menyingkir.
“oh, maksud dari mimpi tadi ini to?”, aku tersenyum 
“Alhamdulillah, terimakasih tuhan”, aku bersyukur lagi