(13) PENUTURAN TETANGGA, KISAH KELAM DI BALIK RUMAH KOS NO.46 Part 2 - Maret 2008

PENUTURAN TETANGGA, KISAH KELAM DIBALIK RUMAH KOS NO.46
Maret 2008
part 2
“tragedi mbak? Tragedi apa?”, tanyaku penasaran
“tragedi, dimana seluruh penghuni kos kamu dihantui”, jawabnya
“dihantui? Dihantui bagaimana”, tanyaku penasaran
“mbak kalau cerita jangan nanggung donk? Bikin kentang aja mbak. Cukup cerita saya mbak yang kentang, cerita mbak jangan sampek kentang, hehe bercanda gan”
“mbak kalau cerita jangan naggung donk?”, protesku
“bang jagung bakarnya nambah satu lagi bang. Yang cepet ya?”, kataku ke penjual jagung bakar
“nyogok nih ceritanya?”, Desi berbicara sambil tertawa
“iya mbak, biar tuntas ceritanya. Lanjutin mbak, lebih cepat lebih baik”, jawabku
“oke- oke. Jadi gini lho dek”
“dulu, kos kamu itu memang kos untuk cewe. Lalu setelah ada yang hamil itu kos kamu sempat kosong. Kemudian tahun 2004 dipakai untuk kos anak- anak cowo. Nah kos baru berjalan setahun, tahun 2005 semua anak- anak kos pada keluar. Kenapa? katanya mereka diteror oleh kuntilanak. Jadi biasa kan anak- anak cowo itu begadang sampai malem? nah katanya ada satu anak yang melihat sosok kuntilanak ketawa- ketawa di atas genting di lantai dua. Tidak lama setelah itu, anak yang dihantui tadi pindah kos. Nah kejadian seperti ini terus terjadi secara beruntun hingga semua anak di kos kamu itu tidak ada yang tidak dihantui oleh si kuntilanak, maka dari itu semua anak keluar, pindah kos, takut dek”
“lalu tahun 2006, generasi kamu masuk kuliah dan kos kamu diisi kembali oleh maba/ mahasiswa baru dan sekarang ramai ini. Maka dari itu kos kamu murah kan harganya? itu karena setahun sebelumnya sempat kosong dan tidak ada yang mau kos disitu”, kata mbak Desi
“oo ya yaa. Terus mbak, katanya kuntilanak itu dari mana asalnya?”, tanyaku kemudian
“tidak ada yang tau dek, namanya juga hantu. Tapi kamu tau, kos yang ada di sebelah kos kamu itu, di salah satu kamarnya ada penghuni yang pernah bunuh diri”
“hah?? serius mbak?”
“iya, dia gantung diri di kamar dek. Dan baru diketemukan setelah membusuk”
“terus kenapa dia gantung diri mbak?”
“entahlah, hamil mungkin. Karena saat mayatnya diturunkan dari tali yang mengikat lehernya, ada bagian tubuhnya yang jatuh, terlepas dari badan yang gantung diri. Katanya sih baunya sangat menyengat. Bisa jadi itu kotoran ya, atau janin yang sudah membusuk. Kamar itu lo sampai sekarang dibiarkan kosong dam dalam keadaan terkunci?”
“nggak disewakan mbak?”
“nggak, dibiarkan kosong. Disitu kana da lima puluh kamar, jadi kosong satu atau dua tidak masalah untuk pemilik kos”
“kok mbak tau?”, tanyaku
“tau apa?”
“tau cerita tadi”
“ya tau lah? aku kan dulu ngekos di kos itu juga. Makanya aku paham dek, gitu. Makanya kamu kalau pacaran jangan over dosis, tar cewe kamu hamil terus jadi kasus seperti itu. Mau?”
“yaa gak lah mbak, hii amit- amit”
“ya begitulah dek. Makanya aku heran sama kalian, kok berani sih kos disitu?”
“ya berani- berani aja mbak. Tapi jujur ya, itu si kuntilanak yang ada di kos lantai dua, ikut sama aku sekarang. Dia sering menampakkan dirinya mbak”
“masa sih? serius?”
“iya mbak, serius. Yah setidaknya dengan ini aku jadi faham, siapa sebenarnya si kuntilanak itu dan dari mana dia berasal”
“memang dari mana asalnya?”
“dari kos sebelah mbak sebenernya, lalu menetap di kosku. Dia pun paling sering menampakkan diri di atas genting lantai dua, persis seperti yang mbak ceritakan tadi”
“emm ya ya. Yasudah dek, aku pulang dulu ya? terimakasih jagungnya”
“iya mbak, terimakasih juga ceritanya”
Dan akupun pulang, kembali ke kos berhantuku. Setidaknya dari enam yang mengikutiku, empat di antaranya aku sudah tau kalau mereka dari kos, dan satu di antaranya aku sudah tau asal usulnya mari mana. Cerita masih panjang, masih ada tiga sosojk lain yang menunggu untuk di ungkap jati dirinya. Dan belum sampai aku selesai mengetahui mereka, aku dihadapkan pada hantu baru. Hantu ini mengintipku saat aku numpang mandi di rumah Citra, sahabatku. ya, sepasang mata besar berwarna merah semerah darah. Ukurannya pun tidak main- main, sebesar piring makan dan jumlahnya ada dua. Jika mata nya saja sebesar piring, lalu sebesar apa kepalanya? dan sebesar apa badannya? Aku sempat melihat sekilas wujudnya yang hitam dan penuh rambut. Rambut yang besar dan kaku. Wujudnya tidak kalah mengerikan dengan hantu- hantu penunggu kosku. Sesosok hitam, besar, penuh rambut, yang jika ia berdiri, kepalanya menyentuh langit- langit kamar mandi. Giginya berwarna kuning gading, dan mencuat keluar dari bibirnya yang hitam. Setiap kali dia muncul, dia selalu menampakkan diri di WC kosong yang letaknya bersebelahan dengan kamar mandi. Ah, terlalu banyak hantu yang harus ku lihat akhir- akhir ini. entahlah