(12) PENUTURAN TETANGGA, KISAH KELAM DIBALIK RUMAH KOS NO.46 - Maret 2008

PENUTURAN TETANGGA, KISAH KELAM DIBALIK RUMAH KOS NO.46
Maret 2008

“mau kemana dek?”, tanya Desi, tetangga kosku

“mau ini lo, beli jagung bakar mbak”, jawabku

“oo, kok bawa- bawa Alquran segala dek?”

“iya mbak habis ngaji tadi, masih belum selesai membaca cerita tentang kisahnya nabi Sulaiman. Eh kok ya pas tukang jagung bakar lewat, dan kepengen beli”

“kok tidak ditaruh dulu Alqurannya?”

“ya maksudku mau makan jagung bakar sambil melanjutkan membaca ceritanya ini tadi mbak”

“oo, begitu to?”

“iya. Mbak sendiri tumbenan keluar? Biasanya di dalam kos terus?”

“iya ini tadi habis nonton dari XXX Plaza, terus beli jagung bakar”

“enak yaa jalan- jalan terus mbak? Hehe”

“yah ini juga karena di ajak sama cowokku dek. Kalau enggak yaa mending ngerjakan tugas”

“waduh, asik nih. Haha bikin ngiri aja”

“ye, kan kamu juga bisa jalan sama cewe kamu to dek? Kenapa ngiri?”

“hehe”, aku Cuma tertawa aja menjawab pertanyaannya

Sekedar gambaran tentang mbak Desi adalah gadis dengan usia dua tahun di atasku. Tingginya 160 cm dengan berat sekitar 48 kg, mungkin. Badannya sih cenderung kurus, namun payudaranya yang ukurannya SSS (g tau gan ukuran nya apa aja, yang jelas sangat seksiable). Badannya yang ramping dibalut baju lengan panjang warna biru dan celana jeans benar- benar menggambarkan mahasiswi idaman para lelaki. Rambutnya hitam lurus sepunggung dan selalu nampak basah setiap kali aku bertemu dengannya. Wajahnya tirus, kulitnya kuning bersih dan sangat menyenangkan untuk dilihat. Gerak geriknya anggun dan kalem, kemudian senyumnya yang khas membuat susah untuk dilupakan.

“aah betapa beruntungnya cowo dia”, batinku

“dek, kamu tau nggak”, katanya tiba- tiba

“nggak tau mbak, kan mbak belum cerita?”, jawabku

“iih rese”, jawabnya sambil mencubit lenganku

“haha jangan cubit- ubit mbak, awas naksir”

“ya kali naksir brondong? Kamu mah ada apanya? Hehe”

“yee aku mah sakti mbak. Sekali entup bengkak sembilan bulan nih nggak sembuh- sembuh. Mau coba?”

“haha, fikiran kamu tuh ya. BAHAYA”, jawabnya

“kamu tau nggak, di kos kamu itu pernah ada tragedi”, lanjutnya

“tragedi apa mbak?”

“dulu, kos kamu itu sebenernya adalah kos cewe lo. Tapi sekarang diganti buat kos cowo”

“kenapa mbak kok diganti?”

“karena dulu pernah ada anak kos yang hamil. Orang tuanya tidak terima, lalu datang dan marah- marah ke nenek kos kamu. Tau kan nenek kos? Nenek- nenek tua yang biasanya ada di kos kamu. Nenek- nenek itu adalah ibunya ibu kos kamu”

“oo, lalu mbak?”

“yaa gitu deh. Si orang tua cewe itu kan tidak terima, lalu marah- marah ke nenek kos. Dia bilang kalau nenek kos tidak bisa dipercaya karena membiarkan laki- laki masuk ke dalam kos kamu sampai anaknya hamil. Akhirnya kos kamu diganti peruntukannya, untuk kos laki- laki. Nah baru dua tahun dipakai untuk kos laki- laki ya, tahun 2004 dan 2005 eh ada tragedi yang menyebabkan kos kamu tutup”.

“tragedi mbak? Tragedi apa?”, tanyaku penasaran

“tragedi, dimana seluruh penghuni kos kamu dihantui”, jawabnya

“dihantui? Dihantui bagaimana”, tanyaku penasaran

“mbak kalau cerita jangan nanggung donk? Bikin kentang aja mbak. Cukup cerita saya mbak yang kentang, cerita mbak jangan sampek kentang, hehe bercanda gan”

“mbak kalau cerita jangan naggung donk?”, protesku

“bang jagung bakarnya nambah satu lagi bang. Yang cepet ya?”, kataku ke penjual jagung bakar

“nyogok nih ceritanya?”, Desi berbicara sambil tertawa

“iya mbak, biar tuntas ceritanya. Lanjutin mbak, lebih cepat lebih baik”, jawabku

“oke- oke. Jadi gini lho dek”



tragedi apa yang terjadi di kos?
bagaimana hubungannya dengan mahasiswi yang hamil?
apa yang berusaha disembunyikan oleh pemilik kos?
nantikan cerita selengkapnya hanya di SPIRITUAL ADVENTURE

0 Komentar